Memberi Tausiyah di hadapan para santri
Rabu, 13 Desember 2022 Pesantren TEI Multazam - Rumpin dikunjungi dua tokoh dari negara yang berbeda. Pertama DR. Hoca Hasbi Sen (asal Turki) dan DR. Najib al-Saody al-Yamani (berasal dari Yaman). Hoca Hasbi (Hoca: ustadz) berassal dari Turki beristri orang Indonesia, sedangkan Syeik DR. Najib adalah keturunan Yaman dan menjadi dosen di Istanbul Turki.
Dalam tausiyahnya, Syeikh DR Najib menekankan pentingnya
ikhlas dalam setiap ucapan dan perbuatan, termasuk dalam menuntut ilmu. Ikhlas
itu -katanya- semua ucapan dan perbuatan ditujukan hanya untuk dan karena
Allah.
Meninjau Kampus 2 Putri |
Beliau juga menekankan perlunya persatuan umat Islam dalam
bingkai ukhuwah. Jika ukhuwah kuat, maka musuh akan gentar kepada umat Islam.
“Itulah sebabnya saat pertama Nabi saw tiba di Madinah dalam
hijrah, langkah pertama yang dilakukan Nabi adalah membangun Masjid dan
mempersaudarakan antara muhajirin dan anshar. Membangun masjid untuk menempa
iman (hubungan dengan Allah) agar timbul rasa ikhlas dalam setiap perkataan dan
perbuatan. Sedangkan persaudaraan dapat memperkuat persatuan di dalam internal
kaum muslimin.” Ungkap Syeikh Najib saat
memberi tausiyah dalam bahasa Arab yang diterjemahkan oleh Ust. Haris Nasution.
Berfose di kediaman pengasuh Pesantren |
Beliau menambahkan, “Buku ini sudah dicetak dalam bahasa
Arab dan bahasa Indonesia”. Tambahnya dalam bahasa Indonesia
Ramah Tamah di Cafe "SANTRIBACK" |
Usai acara tausiyah di Masjid Pondok, rombongan berkesempatan
meninjau kampus 2 asrama santri putri yang tidak jauh dari kampus 1 asrama
santri putra.
Baik Hoca Hasbi maupun Syeikh Najib al-Yamani berharap semoga
dari 1000 santri yang ada di pesantren Multazam ini akan lahir para ulama dan
pemimpin umat da bangsa.
Aamiin