Bermiqot di Bi'r Ali menuju Makkah |
Beliau telah mengabdi
di pesantren dengan dedikasi, amanah dan loyalitasnya selama 8 tahun
sebagai penjaga koperasi pesantren. Meski sebagai penjaga pesantren,
beliau juga terkadang membantu pesantren dalam mengajar al-Quran dan
kitab Matan Taqrib kepada para santri pemula, karena beliau pernah
menyantren di pesantren kobong (tradisional) di Banten.
Beliau
juga punya keahlian pijat urut, sehingga jika ada santri yang jatuh
salah urat atau terkilir, beliau tidak sungkan dan tidak keberatan
dimintai bantuannya.
Ketelitian dalam laporan keuangan dan kejujurannya dalam menjalankan tugasnya dapat diacungkan jempol,.
Beliau bergabung dengan Multazam sejak dibawa menjadi kenek tukang saat
membangun pesantren oleh “pemborong”. Berbeda dengan tukang atau kenek lainnya yang di saat istirahat merokok dan kadang tidak shalat, Mang Ocim rajin shalat, ngaji dan zikir, dan beliau tidak merokok. Bahkan di malam hari terlihat melaksanakan shalat tahajjud di saung tempat tidurnya.
Ketika proyek selesai, ia ditawari oleh piengasuh pesantren untuk menjaga warung yang kini menjadi mini market (koperasi). Dan kemudian cocok dengan pekerjaan yang ditekuninya hingga saat ini masuk tahun ke 8 masa pengabdian di Pesantren.
di Bandara Soekarno-Hatta |
Ketelitian dalam laporan keuangan dan kejujurannya dalam menjalankan tugasnya dapat diacungkan jempol,.
Beliau bergabung dengan Multazam sejak dibawa menjadi kenek tukang saat
membangun pesantren oleh “pemborong”. Berbeda dengan tukang atau kenek lainnya yang di saat istirahat merokok dan kadang tidak shalat, Mang Ocim rajin shalat, ngaji dan zikir, dan beliau tidak merokok. Bahkan di malam hari terlihat melaksanakan shalat tahajjud di saung tempat tidurnya.
Ketika proyek selesai, ia ditawari oleh piengasuh pesantren untuk menjaga warung yang kini menjadi mini market (koperasi). Dan kemudian cocok dengan pekerjaan yang ditekuninya hingga saat ini masuk tahun ke 8 masa pengabdian di Pesantren.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar