Foto bersama usai pertemuan komite & pengurus pesantren |
Bertempat d perpustakaan pesantren, pertemuan yang berlangsung dalam suasana kekeluargaan itu, di hadiri oleh para perwakilan wali santri dan pengurus pesantren, mulai pengasuh, para kabid hingga subbid.
Dalam pertemuan itu para perwakilan wali santri mengutarkan masukan dan usulan untuk pesantren Multazam agar menjadi lebih baik. Beberapa masalah yang disampaikan mulai dari kasus penanggulangan penyakit scabies (jarban) yang kerap terjadi di kalangan santri, kehilangan barang, perilaku bullying, perlunya guru konseling hingga permasalahan tentang masih ditemukannya santri yang sering ngompol.
Suasana rapat Komite dan pengurus pesantren |
"Alhamdulillah dalam dua bulan ini, telah dilakukan perbaikan gizi (menu makanan) di semua waktu makan, sudah kami upgrade, sehingga dalam sarapan pun menu nya bervariasi. Kalaupun terlihat dengan krupuk, kami buat nasinya dalam bentuk nasi kuning atau nasi liwet. Selain itu setiap kamis kami siapkan menu buah-buahan, selain yang diberi secara berkala oleh Komite". Ujar Umi Hj. Ratna Sari penanggung jawab logistik.
Sedangkan usul dibolehkannya penjengukkan, hal ini masih harus dibicarakan dan dikaji dahulu antar kabid, karena terkait dengan aturan PSBB atau PPKM yang dikeluarkan pemerintah Daerah dan pemerintah Pusat di masa pandemi.
Untuk usulan agar dihidupkannya kembali tabungan wajib, untuk sementara pihak IDN belum bersedia karena terkait aturan OJK (Otoritas Jasa Keuangan), Sebab IDN bukanlah lembaga perbankan, ia hanyalah jasa administrasi keuangan digital. "Tapi insya Allah tetap akan kami upayakan lagi." Ujar Sutarya kabid keuangan.