Cucu Pendiri Islamic Village Kunjungi Pesantren TEI Multazam

Bogor - Ketua Sharia Ekoconomics College Dr. Atiqi Chllisni, SE, MM yang juga cucu pendiri Islamic Village alm. H. Yunan Nasution kamis kemarin (12/8/2021) mengunjungi Pesantren TEI Multazam di Rumpin Bogor. Selain sebagai ketua Sharia Economics College, beliau juga adalah rektor Universitas Cendikia Abditama (UCA) Islamic Village yang berlokasi di Tangerang.

Kedatangan mereka disambut langsung oleh pengasuh pesantren TEI Multazam; KH, Muhammad Jamhuri dan kabid Kemadrasahan, Kelembagaan dan Keuangan. Dalam kesempatan kunjungan tersebut pihak UCA menawarkan kesempatan bea siswa hafizh al-Quran kepada alumni Pesantren TEI Multazam yang akan melanjtkan pendidikannya di UCA. 

Ada 3 jenis beasiswa yang ditawarkan, yakni beasiswa utama terdiri beasiswa yatim dan beasiswa tahfizh al-quran, beasiswa prioritas berupa beasiswa pretasti akademik dan bakat, serta beasiswa gebyar merdeka dan beasiswa khusus.

Melihat peluang yang ditawarkan, pesantren TEI Multazam memiliki kesempatan, karena selain fokus pada ekonomi Islam, juga memberi perhatian pada tahfizhul qur'an. "Kami cukup hanya mensyaratkan hafizh 5 (lima) juz saja, yang nanti akan diuji oleh tim kami" Ujar Dr. Atiqi

Selain membahas kerjasama, baik pengasuh pesantren maupun rektor UCA saling berbicara tentang sejarah berdirnya  pesantren Multazam dan Islamic Village. "Abah Yunan dulu pertama membuka lahan, belum ada aspal, belum ada listrik, tapi insya Allah perjuangan di sini akan diberkahi oleh Allah swt, lalu sedikit demi sedikit beliau membebaskan tanah, dan beliau sudah bercita-cita ingin membuat area perkampungan Islami, yang di dalamnya ada pemukiman, rumah sakit, sekolah, bank. Dan alhamdulillah, cita-cita beliau terwujud dengan hadirnya Islamic Village" Ujar Dr. Atiqi bercerita sejarah Islamic Village.

Mirip dengan Islamic Village, dahulu di kampung Parigi pun nyaris tidak ada akses jalan. Jalan begitu becek dan bebatuan. Dan tidak sedikit orang bertanya, mengapa mau mendirikan pesantren di tempat yang terpencil dengan jalan yang becek dan bebatuan. Namun, seiring berjalannya waktu, kini menjadi salah satu pesantren yang diminati orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar