Pengasuh Pesantren TEI Multazam Turut Serta Dalam Kunjungan ke Kampus UNISSA-Brunei Darus Salam

Rektorat UNISSA Bersama Rombongan Pimpinan
FORMADA (Forum Kerja Sama Antar Pesantren
Alumni Daarul Rahman)
Bandar Sri Begawan - Pengasuh Pesantren Tahfizh dan Ekonomi Islam (TEI) Multazam turut serta dalam rombongan Formada (Forum Kerjasama Antar Pesantren Alumni Daarul Rahman) dan LKKN (Lembaga Kajian Khazanah Nusantara) dalam kunjungannya ke kampus UNISSA (Universitas Islam Sultan Sharif Ali) di Ibu kota Brunei Daarus Salam, Bandar Sri Begawan, Sabtu 24/08/2024.

Kedatangan rombongan disambut oleh Wakil  Rektor UNISSA, Dr. H. Hambali, Dr. Mohammad Hilmy Baihaqi (Direktur Riset dan Luar Negeri), Prof. Dr. Anis Malik Toha (Dekan Fakultas Manajemen Pengembangan Islam) dan Dr. Kamaludin (kajian Madzhab Syafii).

Prof. Dr, Anis Malik Toha MA (tengah)
dosen UNISSA asal Indonesia
Dalam sambutannya Dr. Hambali menyambut baik kedatangan rombongan dari Formada dan LKKN serta menawarkan apa saja yang dilakukan kerja sama yang saling memberi manfaat antara  kedua belah pihak. "Meski pada saat in kami dalam kondisi sibuk, yakni persiapan wisuda para mahasiswa  serta kedatangan tamu dari perguruan tinggi lain, namun alhamdulillah kami dapat menyambut kedatangan tuan-tuan dari Indonesia". Ujar Dr. Hambali dalam sambutannya.

Pada bagian lain, Ketua LKKN Habib Ali Yahya memperkenalkan kepada pihak kampus UNISSA bahwa rombongan yang tergabung dalam Formada ini adalah terdiri dari para pimpinan pesantren di berbagai daerah di indonesia, ingin menyerap informasi tentang kampus UNISSA, terutama kerjasama di berbagai bidang, terutama kesempatan  para santri dalam melanjutkan studinya di perguruan tinggi di luar negeri, khususnya di negara Brunei Darus Salam. Hal itu ditegaskan kembali oleh ketua umum Formada KH. Musthofa Mughni dalam sesi dialog dan diskusi, "Para santri sudah banyak yang diterima di berbagai perguruan tinggi di Mesir, Yaman, Turki. Dan kini kami menjajaki perguruan tinggi di negara-negara jiran seperti Malaysia dan Brunei". Ucap Musthofa ketua Formada

Pihak UNISSA menjelaskan bahwa proses rekrutmen calon mahasiswa bagi warga asing di Brunei , termasuk di kampus UNISSA melalui Kementerian Luar Negeri Brunei Daarus Salam yang diumumkan secara terbuka di lamannya : https://www.mfa.gov.bn/Pages/scholarship.aspx dan setelah diseleksi kelengkapan administrasi, maka akan diumumkan lewat kementerian yang sama dengan pengumuman atau pembertahuan.

Hadir dalam acara pertemuan tersebut dua dosen UNISSA yang berasal dari Indonesia, yakni Prof. Dr. Anis Malik Toha dan Dr. Kamaludin. Dosen yang terakhir ini pernah mengecap pendidikannya di Pesantren Daarul Rahman selama tiga tahun.


Pengasuh Pesantren Multazam Bersama Formada dan LKKN Adakan Studi Banding ke Malaysia

Di depan Sekolah Brainy Bunch - Malaysia
Para Pimpinan Pondok Pesantren yang tergabung dalam FORMADA (Forum Kerja Sama Antar Pesantren Alumni Daarul Rahman) bersama LKKN (Lembaga Kajian Khazanah Nusantra) mengunjungi BRAINY BUNCH ISLAMIC MONTESSORI SCHOOL di Kuala Lumpur Malaysia hari Selasa 20 Agustus 2024.

Sekolah ini didedikasikan untuk membentuk pribadi muslim yang berwawasan internasional, karena itu percakapan Bahasa Inggris diterapkan di sini sejak  tingkat sekolah dasar, namun juga dikuatkan dengan pengetahuan agama. Karena kami melihat orang tua mereka banyak lulusan universitas di Eropa dan Amerika, namun terlihat kurang dalam hal spiritual.

Aden pimpinan sekolah ini menyebut alumninya sudah tersebar di hampir lima benua di dunia, dan mereka masih merasa keterikatan dengan sekolahnya dalam beberapa event. Dan bahkan aktif.

Salah satu kekhasan sistem yang dibangunnya adalah SPICE yang diberlakukan kepada semua civitas sekolah,  baik murid, guru dan staf, yaitu:

1. SPRITUAL, kami ajarkan hal yang dasar yang biasa dilakukan setiap hari. Mulai cara yang benar, pemahaman, hingga kekhusyuan dalam shalat. Itu hanya salah satu contoh saja. Termasuk dalam penanaman spiritual juga penanaman tauhid, sehingga mereka merasa hidup merasa mawas diri karena diperhatikan dan dilihat Allah swt.

2. PHYSIC: Bagaimana anak- anak dan guru fisiknya itu sehat. Mulai diperhatikan pola makannya hingga kebiasaan olah raga. Sehingga diharapkan anak dan guru tdk mengalami obessitas (kegemukan). Kita tahu saat ini anak-anak generasi kini banyak mengkonsumsi makanan yang kurang sehat karena banyak mengandung bahan kimia dan pengawet, ditambah dengan kurangnya kebiasaan bergerak fisik.

3. INTELECTUAL. Jika spritual sudah lurus dan bagus lalu fisiknya sehat, maka saat menerima ilmu, mereka akan mendapatkan ilmu dengan dengan baik dan optimal sehingga mendapat pemahaman yang baik dan benar.

4. CREATIFITY. Selain tiga hal di atas, kami juga memberi kegiatan yang merangsang kreatifitas. Mereka pernah kami libatkan dalam suatu usaha (misal menjual hasil perkebunen duren) dan lain-lain

5. EMOSIONAL. Ini kami bangun dengan pola sosialisasi dan interaksi, dan karena kami full day dengan mereka sehingg kami dapat memantau dan menilai emosional mereka yang pada akhirnya kami perbaiki jika secara emosional ada yg kurang. Ke depan kami tidak hanya full day, namun akan melangkah mendirikan sekola berasrama seperti pesantren, agar pembentukan spiritual, emosional dan lainnya dapat dikontrol dengan baik