Pengasuh Pesantren Multazam Bersama Formada dan LKKN Adakan Studi Banding ke Malaysia

Di depan Sekolah Brainy Bunch - Malaysia
Para Pimpinan Pondok Pesantren yang tergabung dalam FORMADA (Forum Kerja Sama Antar Pesantren Alumni Daarul Rahman) bersama LKKN (Lembaga Kajian Khazanah Nusantra) mengunjungi BRAINY BUNCH ISLAMIC MONTESSORI SCHOOL di Kuala Lumpur Malaysia hari Selasa 20 Agustus 2024.

Sekolah ini didedikasikan untuk membentuk pribadi muslim yang berwawasan internasional, karena itu percakapan Bahasa Inggris diterapkan di sini sejak  tingkat sekolah dasar, namun juga dikuatkan dengan pengetahuan agama. Karena kami melihat orang tua mereka banyak lulusan universitas di Eropa dan Amerika, namun terlihat kurang dalam hal spiritual.

Aden pimpinan sekolah ini menyebut alumninya sudah tersebar di hampir lima benua di dunia, dan mereka masih merasa keterikatan dengan sekolahnya dalam beberapa event. Dan bahkan aktif.

Salah satu kekhasan sistem yang dibangunnya adalah SPICE yang diberlakukan kepada semua civitas sekolah,  baik murid, guru dan staf, yaitu:

1. SPRITUAL, kami ajarkan hal yang dasar yang biasa dilakukan setiap hari. Mulai cara yang benar, pemahaman, hingga kekhusyuan dalam shalat. Itu hanya salah satu contoh saja. Termasuk dalam penanaman spiritual juga penanaman tauhid, sehingga mereka merasa hidup merasa mawas diri karena diperhatikan dan dilihat Allah swt.

2. PHYSIC: Bagaimana anak- anak dan guru fisiknya itu sehat. Mulai diperhatikan pola makannya hingga kebiasaan olah raga. Sehingga diharapkan anak dan guru tdk mengalami obessitas (kegemukan). Kita tahu saat ini anak-anak generasi kini banyak mengkonsumsi makanan yang kurang sehat karena banyak mengandung bahan kimia dan pengawet, ditambah dengan kurangnya kebiasaan bergerak fisik.

3. INTELECTUAL. Jika spritual sudah lurus dan bagus lalu fisiknya sehat, maka saat menerima ilmu, mereka akan mendapatkan ilmu dengan dengan baik dan optimal sehingga mendapat pemahaman yang baik dan benar.

4. CREATIFITY. Selain tiga hal di atas, kami juga memberi kegiatan yang merangsang kreatifitas. Mereka pernah kami libatkan dalam suatu usaha (misal menjual hasil perkebunen duren) dan lain-lain

5. EMOSIONAL. Ini kami bangun dengan pola sosialisasi dan interaksi, dan karena kami full day dengan mereka sehingg kami dapat memantau dan menilai emosional mereka yang pada akhirnya kami perbaiki jika secara emosional ada yg kurang. Ke depan kami tidak hanya full day, namun akan melangkah mendirikan sekola berasrama seperti pesantren, agar pembentukan spiritual, emosional dan lainnya dapat dikontrol dengan baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar