Pengasuh memberi suapan pada santri |
Saat apel bendera Hari Santri Nasional (HSN), acara apel tersebut diakhiri dengan pemberian nasi tumpeng kepada perwakilan santri kelas akhir (kelas 12) secara simbolis dengan memberi suapan nasi tumpeng kepada mereka. Pemberian nasi tumpeng dan suapan ini dilakukan langsung oleh Pengasuh Pesantren TEI Multazam KH. Muhammad Jamhuri (kepada santri putra), dan isteri beliau Ibu Nyai Hj. Ratna Sari (kepada santri putri). "Karena ini adalah Hari Santri, maka kami ingin memuliakan para santri dengan memberi nasi tumpeng, dan meyuapinya langsung". Ujar Jamhuri dalam sambutan sekaligus pidato Hari Santri Nasional-nya.
Apel Upacara Hari Santri Nasional |
"Adapun santri-santri lainnya, akan mendapat suguhan lain berupa minuman dan roti-roti yang lembut dan enak yang dipersembahkan oleh para orang tua/wali santri yang tergabung dalam Komite Pesantren Multazam". Tambah Jamhuri lagi
Sementara itu, dalam pidatonya, Pengasuh Pesantren Multazam, KH. Muhammad Jamhuri mengajak para santri untuk kembali kepada jati dirinya sebagai santri. Menurutnya, santri itu terdiri dari 5 huruf, yakni Sin, Nun, Ta, Ro dan Ya. (سنتري)
Huruf Sin adalah kata kepanjangannya adalah SABIQUN ILAL KHOIR, yaitu orang yang bersegera melakukan kebaikan. Maka santri harus menjadi pioner kebaikan di mana pun berada
Huruf Nun, berarti NAIBUL ULAMA, yaitu wakil ulama. Maksudnya santri harus siap menjadi penerus perjuangan para ulama, baik bagi agama maupun bagi negaranya
Huruf Ta berarti TAARIKUL MA'ASHI, yaitu santri adalah sosok manusia yang meninggalkan dan menghindari kemaksiatan. Karena ilmu adalah cahaya dari Allah. Dan Cahaya Allah tidak diberikan kepada para pelaku maksiat
Huruf Ro, adalah singakatan dari RIDHO ALLAH, artinya santri saat melakukan apapun - termasuk saat menunut ilmu - maka tujuannya adalah mendapat ridho Allah swt. Karena jika Allah telah ridho kepada kita, maka Allah akan memberikan apa yang kita inginkan dan cita-citakan.
Huruf Ya, adalah singkatan dari kata "YA'KULUL QOLIL" atau makannya sedikit. Karena makan adalah untuk kesehatan, bukan bukan untuk enak. "Apalagi di pesantren ini telah membuat peraturan pembatasan makan makanan yang dalam waktu panjang akan membahayakan keseuhatan, seperti pembatasan mengkonsumsi mi intans, dan minuman berwarna serta pelarangan mengkonsumi kopi kecuali hanya bagi santri yang bertugas ronda saja (bulis/haris). Sebeb kini sudah merebak fenomena anak-anak harus cuci darah akibat kebiasaan mengkonsumsi makanan/minuman berbahaya akibat campuran kimia, pemanis dan pengawet.
Acara HSN di Pesantren TEI Multazam itu, selain para guru, dihadiri pula para orang tua/wali santri yang tergabung dalam kepengurusan KOMITE PESANTREN MULTAZAM.
Di hari HSN tahun ini, para santri Pesantren Multazam bukan hanya mengikuti acara HSN di pesantren saja, namun juga perwakilan mereka yang diwakili ketua BEST-M Putra-Putri dan wakilnya ikut menghadiri acara Hari Santri Nasional di gedung DPR/MPR yang salah satu nara sumbernya adalah Wakil Ketua MPR DR. Hiadayat Nurwahid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar