![]() |
Para guru peserta In House Training |
Dalam pelatihan Teknik Mengajar yang Membahagiakan, para guru Pesantren TEI Multazam dibuat antusias tanpa ngantuk dan tanpa lelah mengikuti pelatihan tersebut. "Pendekatan dalam menghadapi anak-anak millenial saat in berbeda dengan pendekatan saat kita sekolah dulu." Kata Dr. Emma Himayaturrohmah M.Ag, nara sumber pada pelatihan tersebut. Beliau lalu membuat simulasi peserta pelatihan untuk membuat suatu gambar pemandangan, yang ternyata mayoritas menggambar gunung, sawah dan jalan. "Nah, itulah yang kita terima saat kita sekolah dulu. Sedangkan anak-anak milenial sekarang tidak lagi menggambar itu, mereka lebih sering menggambar kartun atau tokoh idola mereka. Maka guru harus punya sikap adaftif" Tambah Dr, Emma.
Sementara itu Dr. Firdos Mujahidin dari BDK (Balai Diklat Keagamaan) Bandung menjelaskan bahwa tingkat kebahagiaan anak didik dapat dilihat dari gerak otak, sedangkan gerak dan sehatnya bergantung kepada gerak fisik. "Fisik Bergerak, Otak Beranjak." Jadi dengan diselingi gerak fisik saat belajar, membuat otak terasa fresh, sehingga timbul rahasia bahagia saat belajar." Jelasnya. Kemudian beliau pun memberi beberapa contoh game dan interaksi fisik agar suasana kelas menjadi bahagia, seperti aneka tepuk tangan, bernyanyi bersama sambil menggunakan gerak jari serta berisi nasehat pembelajaran yang dapat membuat suasana pembelajaran membahagiakan.
![]() |
Suasana pemeriksaan kesehatan santri |
Di sisi lain, para santri puteri mendapat pemeriksaan dari para dokter Puskesmas Cicangkal yang selama ini bekerja sama dengan pihak pesantren. "Kita akan bantu menscreening kesehatan para santri." Ujar Pak Umar Tata Usaha puskesmas Cicangkal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar