Pesantren TEI Multazam, Santri-nya Raih Juara Kompetsi Sains Se-Kab. Bogor, Alumninya Diterima Di Universitas Negeri dan Luar Negeri

Para alumni Multazam 
Bogor - Santri dan alumni Pesantren TEI Multazam pada tahun ini telah menunjukkan prestasinya. Hal itu terlihat dari kesuksesan mereka meraih juara pada Kompetsi Sains Madarasah (KSM) se-Kabupaten Bogor. Dan beberapa alumninya diterima di universitas-universitas negeri dan luar negeri.

Dalam Lomba Kompetsi Sains Madrasah (KSM), salah seorang santri yakni Fauzan Abdul Latif santri kelas 11 yang meraih Juara II akan diutus ke KSM tingkat Propinsi Jawa Barat mewakili Kabupaten Bogor.

Sementara itu, dari kalangan alumni, beberapa di antaranya diterima di universitas negeri seperti Universitas Indonesia, Universitas Tirtayasa (Untirta) Banten dan Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung. Sedangkan dua alumni lainnya diterima di universitas luar negeri. Di antaranya di Universitas Al-Azhar Cairo, Mesir dan Universitas Igdir - Turki.

Berikut, nama-nama santri yang mendapat juara pada Kompetesi Sains Madrasah (KSM) dan para alumni yang diterima di universitas negeri dan luar negeri:

A. Santri Yang Meraih Juara dan Peringkat Pada KSM (Kompetisi Sains Madrasah)

No.Nama JuaraPeringkatBid
1 Fauzan Abdul Latif   Dua 2 dari 105 MA Ekonomi Terintegrasi
2 Siti Nur 'Alimah Harapan 2 4 dari 105 MA Kimia Terintegrasi
3 Faiq Zainal Ridlo Harapan 3 6 dari 105 MA Fisikan Terintegrasi
4 Shabrina Gossani .- 7 dari 105 MA Biologi Trintegrasi
5 Annisa Nurazizah .- 11 dari 105 MA Matematika Terintegrasi
6 Rufaida Annida .- 14 dari 105 MA Geografi Terintegrasi

B. Alumni Yang Diterima di Universitas Negeri dan Luar Negeri

No Nama Universitas
1 Ammar Khowarizmi Igri Universitesi, Turki
2 Icha Aulia Ningtias Al Azhar University, Mesir
3 Salma Raihadatul A Universitas Indonesia (UI)
4 Aisyah Nurkamila Univ. Tirtayasa (UNTIRTA) Banten.
5 Manarul Hikam Univ. Tirtayasa (UNTIRTA) Banten.
6 Hamzah Akmal A Univ. Negeri Islam (UIN) Bandung

Musholla dan Rest Area Untuk Wali Santri dan Tamu Pesantren Sudah Dapat Digunakan

Musholla Tamu Sudah Dapat Diguanakan
Bogor - Musholla dan Rest Area untuk tamu dan walisantri yang berkunjung ke Pesantren TEI Multazam, alhamdulillah, sudah dapat digunakan. Hal itu terlihat dari rampungnya 90% bangunan tersesebut sehingga sudah dapat digunakan oleh para wali santri dan tamu pesantren.

Pembangunan Musholla dan Rest Area ini dibangun untuk memfasilitasi para wali santri yang akan melaksanakan shalat atau sekedar buang hajat. Seperti diketahui, sejak adanya pandemi Corona 19, pihak pesantren membatasi kunjungan para tamu dan wali santri yang akan menjenguk putra-putrinya masuk ke dalam area pesantren. Para orang tua atau walisantri hanya diperbolehkan menitip kirimannya melalui kantor satpam.

Ruang Shalat Musholla

Saat wali santri berdatangan  untuk menjenguk santri di sekitar pesantren, terkadang bersamaan dengan masuknya waktu shalat, sehingga wali santti dan orang tua kesulitan untuk melaksanakan shalat di tempat yang layak, nyaman  dan dekat. Sehingga pesantren membangun musholla ini untuk memudahkan orangtua/wali santri melaksanakan shalat-nya.

Fasilitas Wudhu dan Toilet

Musholla mungil beruruan 8 x 6 m ini terletak di belakang rumah pengasuh pesantren, dan dilengkapi dengan toilet dan tempat wudhu, masing-masing untuk pria (ikhwan) dan wanita (akhwat). Rencananya, sekitar rest area dan musholla ini akan dipercantik dengan taman dan cafe agar para wali santri nyaman berisitirahat. Meskipun bernama "Rest Area" namun belum dapat digunakan untuk parkir kendaraan.

Pengumuman Hasil Seleksi Calon Peserta Takhassus Tahfizh Al-Qur'an.

Bogor - Proses seleksi calon peserta Program Takhassus Tahfizh al-Quran (PTTQ) telah berakhir. Seleksi ini dilakukan 2 (dua) tahap. Tahap pertama seleksi tahsin. Dan seleksi tahap kedua adalah kemampuan menghafal al-Quran sebanyak 3 (tiga) halaman perhari, atau 9 (sembilan) halaman dalam 3 (tiga) hari.

Tahun ini telah dibuka pula pendaftaran calon peserta Program Takhassus Tahfizh al-Quran (PTTQ) untuk santri Shighor (MI/SD) dengan kriteria kelulusan seleksi yang lebih ringan dari santri kibar (MTs dan MA).

Berikut Calon Peserta PTTQ yang lulus dalam dua tahap seleksi.

A. Santri Kibar Putra

NO. NAMA KLS Capaian Hafalan
 
1 Muhammad Al Fatih 11 14 HALAMAN
2 Ikhwanul Hakim 11 9 HALAMAN
3 AlHazmi Anas sidqi 11 11 HALAMAN
4 Muhammad Evan Kahfid 11 9 HALAMAN
5 Haidar Rasyid 10 9 HALAMAN
6 Reza Ali Syaban 10 9 HALAMAN
7 Muhammad Atho  10 9 HALAMAN
8 Muhammad khofiz 10 9 HALAMAN
9 wahyu 10 9 HALAMAN
10 Nibros  10 9 HALAMAN
11 Faiq Z 10 9 HALAMAN
12 Miftakhul Nabil 10 9 HALAMAN
13 Muhammad Danu 10 9 HALAMAN
14 Sayyid luthfi 10 9 HALAMAN
15 Muhammad Fahmi Aziz 10 10 HALAMAN
16 Muhammad Malik Majiha 8 9 HALAMAN
17 Izza Nuzhatul Muttaqin 8 9 HALAMAN
18 Muhammad Najmuddin 8 9 HALAMAN
19 Muhammad fakhri Al Fadhil 8 10 HALAMAN


B. Santri Kibar Putri

NO NAMA KLS
CAPAIAN
1 NUR SOPIANI 11 14 HAL
2 HAURA AFANIA TIARA 10 14 HAL
3 NADYA FARIDA ROMLI 10 13 HAL
4 AFINA FATIH 10 11 HAL
5 HANIFAH NUR ADZKIA 8 10 HAL
6 AURA SALSABILA WIBOWO 8 10 HAL
7 MIYA AYESHA 10 10 HAL
8 SILFA SALSABILA 11 10 HAL 
9 KHOIRUNNISA RAMADHANI 10 10 HAL 
10 NUFFAH FITRIA 10 10 HAL
11 LAILA AMALIA 10 10 HAL
12 NURUL IZZAH HAMIDY 8 9 HAL
13 HILYATUNNISA ULHAQ 10 9 HAL
14 MEUTIA AZZAHRA 10 9 HAL
15 RENOVA YESHINTA FADHILAH 10 9 HAL
16 LEXANIDA SALSABILA AZZAHRA 10 9 HAL
17 ARMESTA SALMA 8 9 HAL
18 ANAPHALIZA DAVI FARHANI 10 9 HAL 
19 HIKMAH NIMAWATI 10 9 HAL
20 MUTHMAINNAH ZAHRA ASSYIFA 10 9 HAL
21 NUSAIBAH 11 9 HAL
22 AFIFAH MIFTAHUL 8 9 HAL
23 SHAFA NABILA 10 9 HAL
24 SALWA NUR AZIZAH 11 9 HAL
25 ANNISA NUR AZIZAH 11 9 HAL
26 EVA RAMADHANI 10 9 HAL
27 ANNISA ZAHRA S
10 9 HAL





C. Santri Shighor (MI/SD)

N0. Nama Kls Capaian
1 Fatih Syarif Ramadhan 5 6 halaman
2 Satria Wiratama 6 6 halaman
3 Khansa Khadeeja Ma'ruf 5 6 halaman
4 Saskia Humaida Putri 6 5 halaman

 

Sebagaiamana diketahui, Program Takhassus Tahfizh al-Quran (PTTQ) adalah Program penyiapan calon hafizh dan hafizhoh al-Quran santri PTEI Multazam. Para Peserta adalah santri PTEI Multazam yang lulus seleksi PTTQ (Program Takhassus Tahfizh Quran) dan yang sedang duduk di selain kelas 9 dan  kelas 12. Santri kelas 9 dan 12 tidak diperbolehkan mengikuti PTTQ kecuali mempunyai keistimewaan khusus dan atas rekomendasi Pengasuh. Calon peserta PTTQ harus mengikuti seleksi  yang terdiri dari (1) Seleksi Tahsin dan (2) Seleksi kemampuan menghafal sebanyak 3 halaman  lebih perharinya (9 hal pertiga hari),  atau terbaik dan selama Koata masih tersedia.(kecuali santri shigor)

 

Menanamkan jiwa pengorbanan Keluarga Nabi Ibrahim Pada Santri

Semalam, saya ajak santri untuk menyaksikan film kisah Nabi Ibrahim as, tepat di hari kedua hari raya Idul Adha atau Idul Qurban. Saya punya prinsip, "al-Farogh Mafadah" Kekosongan (tanpa kegiatan) adalah kerusakan. Maka dari pada malam libur dan tak ada kegiatan, sedangkan pelarajan pun belum dimulai, maka saya putar film tersebut. Saya terjun langsung memberi ulasan dalam setiap adegan film tersebut, karena kapasitas pengetahuan sejarah para santri berbeda-beda. Bahkan boleh jadi, sebagian orang dewasa pun tidak mengenal sebagian adegan itu.

Durasi kisah tentang raja Namrudz saya lewati. Selain karena panjang, juga tidak ada relevansinya dengan sejarah qurban yang ingin diketengahkan. Maklum, durasi utuhnya panjang sekitar 1 jam 49 menit. Kalau diputar semua, santri bisa-bisa tidur jam setengah sebelas malam. Saya putar mulai di menit ke 50. Langsung dari raja Namrudz yang sedang menunjukkan kehebatannya bisa menghidupkan dan mematikan laksana Tuhan di depan nabi Ibarhim, dengan cara membebaskan seorang yang di penjara dan membunuh yang lainnya. Lalu dengan congkaknya Namrudz berkata, "Ibrahim, lihatlah aku pun mampu menghidupkan dan mematikan manusia". Ibrahim cuma menjawab, "Tuhanku mendatangkan matahari dari Timur". Coba kau datangkan dari barat. Namrudz cuma bisa marah, lalu mengusir Ibrahim dari negeri Babilonia, negeri yang dipimpinnya. Ibrohim migrasi ke Yuressalem.

Raja zhalim itu pun mati hanya oleh seekor nyamuk kecil

Kisah yang lebih tepat untuk pelajaran bagi para santri, bahkan untuk wali santri bukan di situ, tapi kisah diperintahnya nabi Ibrahim untuk meletakkan istri dan puteranya ke sebuah lembah gersang dan tak ada pepohonan. Siti Hajar sempat bingung akan ditinggal berdua saja di sana. Tapi kemudian ia yakin akan dijamin hidupnya karena sedang melaksanakan perintah dari Allah. Ibrahim as pun bukan tidak yakin, tapi sebagai manusia ia merasa kasihan pada putera yang dikasihinya di tempat yang sepi, gersang, tak ada sumber air, apalagi pepohonan. Nah di titik inilah saya memberi ulasan. "Coba kalian pikirkan -ujar saya pada para santri- Nabi Ismail yang masih kecil ditinggal di tempat yang kondisinya seperti itu, bahkan kelaparan dan kehausan. Toh jika kita yakin kepada Allah swt, Allah tidak akan menyia-nyiakan." Allah kasih air zamzam, yang pada waktu berikutnya, Suku Jurhum yang melewati daerah situ pun ikut menetap, hingga Ibrohim as saat mengunjungi anak-istreinya setelah puluhan tahun ditinggal di Makkah terlihat ramai penduduknya

"Sedangkan kalian diletakkan orang tua kalian di sebuah pesantren, yang masih tersedia makanan dan minuman, tempat istirahat yang layak, bahkan bertemu banyak teman, apakah masih merasa tidak nyaman?"  Percayalah kalian harus bersabar sebagaimana bersabarnya Ismail dan Siti Hajar saat "dipesantrenkan" di tempat yang sepi, gersang, panas, dan tak ada seorang pun di sana.

Bagi orang tua wali santri, kisah ini pun hendaknya menjadi pelajaran, bahwa saat kita ikhlas menjalani hidup untuk meraih ridho Allah, Allah akan menjamin rezekinya. Bahkan rezeki yang Allah berikan kepada Ismail as dan Siti Hajar berupa air zamzam kini melimpah dan dapat dinikmati oleh umat Islam dari seluruh dunia sepanjang zaman.

Terus terang, saat saya mulai membangun pesantren di tempat terpecil ini pun, termotivasi oleh kisah ini. Jadi, kisah-kisah dari al-Quran itu sebenarnya bukan kisah dongeng. Tapi kisah nyata dan harus memberi motivasi dalam hidup kita.

Secara ilmu ekonomi, sebenarnya saya tidak menerapkan teori pemasaran dalam ilmu ekonomi. Dalam teori pemasaran, yang harus diperhatikan dalam membuka "usaha" adalah 4P (Place, Promotion Price dan Product). P pertama jelas tidak memenuhi syarat. Jangankan lokasi strategis, untuk mencapai tempat ini saja jalannya rusak dan jelek serta di jalan yang buntu. Wajar jika saat tahun pertama pembukaan pesantren hanya ada 13 santri saat itu.

Orang tua harus yakin, bahwa  memondokkan anak, sebenarnya sedang mengirim mujahid/pejuang. Dan seorang mujahid/pejuang di jalan Allah, maka Allah lah yang akan menjamin rezekinya. Sikap iman yang dalam ini yang harus terpatri dalam jiwa setiap mukmin.

Akhirnya kisah nabi Ibrahim pun ditutup dengan ujian harus menyembelih puteranya bernama Ismail as itu. Ini pun terasa begitu berat bagi orang tua. Apalagi anaknya sholeh, patuh, taat dan bagus rupawan. Ayah mana yang tega akan menyembelih darah dagingnya sendiri? Apalagi diiming-iming Iblis bahwa  Ibrahim sebaiknya meninggalkan Tuhannya, dan coba menjadikan Iblis sebagai Tuhan barunya, niscaya Ibrahim tidak akan dipermalukan ketokohannya hanya karena mengiluti perintah Tuhannya untuk membunuh anaknya.

Namun semua godaan dan iming-iming itu dienyahkannya demi melaksanakan perintah Allah swt. Dari situlah Allah swt menjadikannya sebagai pemimpin bagi umat manusia. Karena pemimpin sesungguhnya adalah pemimpin yang telah melewati berbagai ujian dengan baik. Bukan pemimpin yang dihiasi dan dipoles dengan pencitraan yang semu.

 Allah swt berfirman:

 وَإِذْ ابْتَلَى إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". (QS. Al-BAqarah: 123)