Training Teknik Mengajar yang Membahagiakan Dan Pemeriksaan Kesehatan di Pesantren TEI Multazam

Para guru peserta In House Training
Bogor - Hari Senin kemarin (27/02/2023) adalah hari dengan agenda yang sangat full di lingkungan Pesantren TEI Multazam. Betapa tidak? Hari itu seluruh guru digojlok para trainer profesional dengan In House Training:  Pelatihan Teknik Mengajar yang Membahagiakan dari pagi hingga sore. Sementara para santri putera pun dibuat bahagia oleh para trainer dari pagi hingga menjelang Ashar. Sedangkan para santri puteri mengikuti kegiatan screening dan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh para dokter dari Puskesmas Cicangkal.

Dalam pelatihan Teknik Mengajar yang Membahagiakan, para guru Pesantren TEI Multazam dibuat antusias tanpa ngantuk dan tanpa lelah mengikuti pelatihan tersebut. "Pendekatan dalam menghadapi anak-anak millenial saat in berbeda dengan pendekatan saat kita sekolah  dulu." Kata Dr. Emma Himayaturrohmah M.Ag, nara sumber pada pelatihan tersebut. Beliau lalu membuat simulasi peserta pelatihan untuk membuat suatu gambar pemandangan, yang ternyata mayoritas menggambar gunung, sawah dan jalan. "Nah, itulah yang kita terima saat kita sekolah dulu. Sedangkan anak-anak milenial sekarang tidak lagi menggambar itu, mereka lebih sering menggambar kartun atau tokoh idola mereka. Maka guru harus punya sikap adaftif" Tambah Dr, Emma.

Sementara itu Dr. Firdos Mujahidin dari BDK (Balai Diklat Keagamaan) Bandung menjelaskan bahwa tingkat kebahagiaan anak didik dapat dilihat dari gerak otak, sedangkan gerak dan sehatnya bergantung kepada gerak fisik. "Fisik Bergerak, Otak Beranjak." Jadi dengan diselingi gerak fisik saat belajar, membuat otak terasa fresh, sehingga timbul rahasia bahagia saat belajar." Jelasnya. Kemudian beliau pun memberi beberapa contoh game dan interaksi fisik agar suasana kelas menjadi bahagia, seperti aneka tepuk tangan, bernyanyi bersama sambil menggunakan gerak jari serta berisi nasehat pembelajaran yang dapat membuat suasana pembelajaran membahagiakan.

Suasana pemeriksaan kesehatan santri
Sementara itu para santri putera diajak belajar sambil bergembira oleh trainer Hj. Dewi Maryani dan dibantu oleh DR. Firdos Mujahidin.

Di sisi lain, para santri puteri mendapat pemeriksaan dari para dokter Puskesmas Cicangkal yang selama ini bekerja sama dengan pihak pesantren. "Kita akan bantu menscreening kesehatan para santri." Ujar Pak Umar Tata Usaha puskesmas Cicangkal

Peserta Quranic Camp Gelombang Kedua Diberangkatkan

Peserta Quranic Camp Gelombang 1 dan 2
Tangerang - Para Peserta Quranic Camp Gelombang Kedua Pesantren TEI Multazam telah diberangkatkan kemarin Selasa 21 Pebruari 2023  menuju lokasi Camp di Pesantren Nurul Ihsan, Kresek Kabupaten Tangerang. Para peserta Quranic Camp ini merupakan para santri putra reguler dari kelas 10 A Putra Jurusan IPA.

Para peserta kali ini menggantikan peserta sebelumnya yang telah melaksanakan Quranic Camp selama 30 hari. Para peserta lalu merupakan para santri peserta Program Takhassuh Tahfizh Quran (PTTQ) dan sebagian peserta telah mengkhatamkan hafalan al-Qurannya selama Quranic Camp berlangsung. 

Sehari sebelum meninggalkan lokasi Quranic Camp, para peserta gelombang pertama diajak pimpinan Pesantren Nurul Ihsan; KH. Saefudin berziarah ke Banten dan ke petilasan kediaman ulama Nusantara bernama Syeikh Nawawi di Kronjo Banten, ulama asal Banten yang pernah mengajar di Masjidil Haram dan wafat di Makkah al-Mukarramah.

Sebelumnya, mereka juga diajak berwisata ke pantai Pulau Cangkir yang tidak jauh dari lokasi pesantren. Bahkan perjalanan dari pesantren ke lokasi pantai Pulau Cangkir dapat ditempuh dengan berjalan kaki.

Selain kegiatan menghafal dan berwisata, para santri peserta Quranic Camp juga diberi tugas sebagai panitia Peringatan Isra Mi'raj yang diadakan pada tanggal 18 Pebruari 2023 lalu di lokasi Pesantren Nurul Ihsan. "Alhamddulillah, sejak ada santri-santri Multazam yang ikut Quranic Camp di sini, masjid dan pesantren menjadi terlihat ramai dan meriah." Ujar KH. Saefudin.

Sedangkan peserta Quranic Camp gelombang kedua yang diberangkatkan kemarin berjumlah sama dengan peserta gelombang pertama, yakni sebanyak 29 santri dan diampingi 2 (dua) guru pendamping, yaini ust. Ibnu Ruslan dan Ust. Mukhlis. Sedangkan pada peserta gelombang pertama ditemani guru bernama Ust. Hamam Zhafron dan Ust. Ibnu Ruslan.

Rencananya para peserta Quranic Camp gelombang kedua pun akan tinggal di sana selama sebulan, sehingga menjelang Ramadhan mereka akan kembali ke Pesantren TEI Multazam. Meskipun pihak pesantren Nurul Ihsan menghendaki diperpanjang hingga bulan suci Ramadhan. "Sebenarnya, warga kampung disini pun senang adanya santri disini, bahkan mereka meminta saya agar mereka tetap ada selama ramadhan, karena akan semakin memakmurkan masjid." Pinta Nyai Hj. Munawaroh, isteri sang Kyai menceritakan permohonan warga.

Peringatan Isra Mi'raj di Pesantren Multazam; Oleh-oleh Istimewa yang Dibawa Nabi saw Harus Dijaga.

Ust.Abah Suryantara bersama pengasuh pesantren dan panitia
Bogor - Pesantren Tahfizh dan Ekonomi (PTEI) Multazam mengadakan acara Peringatan Isra Mi'raj di komplek pesantren pada hari ahad, 19 Pebruari 2023 kemarin. Hadir dalam acara tersebut presenter dan inovator ust. Abah Suryantara, kepala desa Sukamulya beserta perangkatnya dari Jaro, Ketua RT hingga Ketua Pemuda Karang Taruna, wali santri dan masyarakat umum.

Dalam uraiannya, ust Abah Suryantara menyampaikan bahwa pentingnya meningkatkan kualitas sholat kita, sebagaimana tingkatan spritual yang dialami Rasulullah saw dalam perjalanan Isra Mi'raj, dari tingkatan langit pertama hingga  langit yang ke tujuh. Di langit ke tujuh, dimana beliau bertemu dengan Nabi Ibrahim as, mendapat pesan spritual  untuk ma'rifatullah (mengenal Allah) Tuhan yang wajib disembah, sebagaimana sejarah Nabi Ibrahim as melakukan perjalanan spritual mengenal Allah swt.  Beliau juga menambahkan salah satu peningkatan kualitas sholat kita adalah sholat dilakukan harus dengan perasaan khusyu'. "Karena sementara ini, sholat kita masih pikirannya ke mana-mana, dan untuk mendapat kekhusyuan sholat adalah dengan dua syarat, yakni mencinta Allah yang menyuruh kita shalat, dan mencintai pekerjaan yang diperintahkanNya." Ujar Ustadz Abah Suryantara saat memberikan tausiyah hikmah Peringatan Isra Mi'raj.

Penampilan Qasidah dari santri Shighor (SD/MII
Sementara itu, Pengasuh Pesantren TEI Multazam KH. Muhammad Jamhuri, mengajak jamaah agar menjaga "Oleh-oleh" Istemewa Isra Mi'raj yang dibawa Rasulullah saw dengan sebaik-baiknya. "Oleh-oleh berupa sholat yang dibawa Rasulullah saw sepulang dari Isra Mi'raj harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Bahkan dipercantik dengan kekhusyuan lahir dan batin serta sunnah-sunnahnya". Ujar Jamhuri.

Pada bagian lain KH. Muhammad Jamhuri juga menilai para orang tua wali santri adalah Orang Tua yang sangat cerdas, karena memasukkan anaknya belajar di pesantren. Sebab jika anaknya disekolahkan di sekolah umum, memang anak akan mendapat pengajajaran ilmu, tapi tidak dididik untuk mengamalkannya. "Di sekolah umum, anak mendapat pengajaran bahwa rukun wudhu itu ada 6, rukun shalat itu ada 13. Akan tetapi setelah pulang sekolah anak dibiarkan mau sholat atau tidak. Akan tetapi anak di pesantren, selain mendapat pengetahuan tentang rukun wudhu dan sholat, tetapi mereka diajarkan bagaimana mengamalkannya selama sehari semalam 24 jam. Bahkan mereka dibangunkan guru dan pengurus untuk melaksanakan shalat subuh.". Tambah Jamhuri.

Acara Isra Miraj juga diisi dengan hiburan berupa hadroh, marawis, drama, tari saman serta nasyid dari para santri semua tingkat pendidikan; MI, MTs dan Aliyah.

Kunjungan Dua Pimpinan Pesantren ke Pesantren TEI Multazam

Dua pimpinan pesantren, masing-masing KH. Khoirul Huda dari Pesantren Miftahul Falah Cianjur, dan KH. Abdurrohman AH dari Pesantren Daarul Quran Mulia (DQM) Gunung Sindur - Bogor berkunjung ke Pesantren TEI Multazam -Rumpin Bogor (Ahad, 5 Februari 2022).

Selain dalam rangka bersilaturrahim, kunjungan tersebut juga dimaksudkan untuk memberi informasi peluang melanjutkan kuliah para santri di kampus dalam dan luar negeri dengan fasilitas beasiswa melalui Sekolah Tinggi Dakwah dan Ushuluddin (STIDU DQM) dan universitas di Turki. Rencananya, akhir Pebruari pihak Daarul Quran Mulia (DQM) akan mempresentasikan peluang kuliah di dalam dan luar negeri dengan fasilitas beasiswa di hadapan para santri Multazam kelas akhir bersama dengan 3 (tiga) perguruan tinggi lainnya.

Sebelumnya, Sabtu malam di Pesantren TEI Multazam diadakan Qiyamullail dengan imam ust. Afif Makruf Ishak al-Hafiz kawan KH. Khoirul Huda. Ust Afif adalah seorang hafizh yang pernah tampil di salah satu stasion TV Nasional beberapa waktu lalu.

KH. Khoirul Huda juga berkenan menulis kalighrafi di masjid kampus 2 Pesantren TEI Multazam.