Bersama Universitas Al-Azhar Indonesia, Seminar "Inovasi Mendidik Santri Milenial Berbasis Konseling Islam" Diadakan di Multazam

Berfose bersama usai Seminar
Bogor - Seminar bertema "Inovasi Mendidik Santri Milenial Berbasis Konseling Islam" diadakan di Pesantren Tahfizh dan Ekonomi Islam Multazam pada Rabu 17/11/2021.

Seminar ini diadakan oleh para mahasiswi Universitas Al-Azhar Islam (UAI) yang baru saja menyelesaikan tugas PPL-nya selama sebulan di Pesantren TEI Multazam dalam bidang konseling Islami kepada para santri dan guru pesantren.

Hadir memberikan materi dalam seminar itu H. Abdullah Hakam Syah, Lc, MA dan Rizqy Maulida, M.Si. Mereka adalah dosen pada Prodi Pendidikan Konseling Islam Universitas Al-Azhar Indonesia, Jakarta.

Dalam paparannya, H. Abdullah mengajak peserta seminar untuk melakukan inovasi dalam mengajar karena misi guru adalah menyiapkan santri untuk menghadapi kehidupan di zamannya, bukan untuk zaman gurumya. Beliau mempetakan generasi dalam tiga Gen (generasi) yakni Gen X, Gen Y dan Gen Z. Gen X adalah generasi kelahiran tahun 1940, Gen Y adalah generasi kelahiran 1970-an dan Gen Z generasi kelahiran tahun 2000-an. Generasi X masih tradisonal, sedang Gen Y sebagian telah mengenal gedget, sedangkan Gen Z akan mengalami teknologi yang lebih maju lagi. "Kami dahulu berdakwah terbatas di majlis taklim saja dengan pendengar yang terbatas juga. Tetapi sekarang, kami dapat mengisi pengajian dengan menggunakan medsos yang pendengarnya bisa luas hingga ke luar negeri."

Sedangkan Rizqy Maulida M.Si mendorong disediakannya guru konseling di pesantren-pesantren, karena permasalahan di pesantren lebih komplek lagi mengingat kehidupan santri yang bersifat 24 jam. Beliau juga mendiagnosa, persoalan psikis santri juga dapat diakibatkan oleh sebab yang sudah ada sebelum dia masuk pesantren, seperti keluarga yang broken home, gamers dan lainnya.

Acara seminar ini juga merupakan penutupan dari PPL para mahasiswi UAI yang berjumlah lima orang. Salah seorang mahasiswi menangis sedih saat memberi sambutannya karena terkesan indah selama tinggal sebulan di Pesantren TEI Multazam. "Saya tersanjung saat santri memanggil saya ustazah dan selalu memuliakan saya baik saat antri mandi atau lainnya" Ujarnya sambil mengeluarkan air mata dan terhenti bicara sejenak karena menangis sedih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar