Pesantren TEI Multazam Berduka: Hj. Nurhayati Istri Pewakaf Pesantren TEI Multazam Telah Wafat

Pesantren TEI Multazam berduka, istri Pewakaf Pesantren Tahfizh dan Ekonomi Islam Multazam  dan ibunda dari Hj. Ratnasari (Ketua Harian Yayasan Multazam Bani HWK) Ibu Hj. Nurhayati binti H. Muhammad Rosyidi telah meninggal dunia menuju rahmat Allah pada hari Kamis, 25 Agustus 2022 pukul 05.05 wib yang lalu di kediaman putranya bernama H, Ahmad Multazam di Jl. H. Sa'álan Koang Jaya Karawaci Kota Tangerang.

Almarhumah meninggal dunia dalam usia 68 tahun dan meninggalkan 3 (tiga) putera (H. Ahmad Fuady, H. Ahmad Multazam, H. Ahmad Zamzami) dan 4 (empat) putri (Hj. Ratnasari, Hj. Kartika Sari, Hj. Puspasari, Hj. Mulia Sari) serta  30 (tiga puluh) cucu dan 4 (empat) cicit.

Lahir di daerah Temanggungan-Rumpin Bogor pada tanggal 17 Agustus 1954 yang lalu. Kemudian menimba ilmu di Pesantren Putri yang terdapat di kawasan Kali Pasir Tangerang pimpinan Nyai Murtafiah (Kini Masjid Tua Kali Pasir). AlMarhumah menikah dengan lelaki pujaannya yang merupakan warga Kali Pasir Tangerang setempat bernama H. Waisul Kurni (alm) pewakaf tanah Pesantren TEI Multazam Rumpin Bogor.

Semasa hidupnya beliau dikenal ahli shodaqoh serta banyak membantu kebutuhan hidup orang dan tetangga. Beliau hampir tidak menolak siapa saja yang datang  meminta bantuannya. Jika lebaran tiba,  semua tetangga, dekat atau jauh, dewasa dan anak-anak selalu mengunjungi rumah almarhumah dan beliau tidak absen memberi persenan lebaran buat anak-anak tetangga yang datang.

Beliau juga dikenal dengan sifat sabar dan rasa optimisme hidupnya yang tinggi. Terbukti meskipun beliau divonis penyakit struk dan diperidiksi dokter tidak akan lama lagi hidupnya, namun beliau dapat bertahan hingga sekitar 30 tahun sejak vonis tersebut dikeluarkan. Demikian juga musibah jatuh yang menyebabkan beliau harus menggunakan kursi roda puluhan tahun lamanya.

Beliau juga yang melanjutkan cita-cita almarhum suaminya yang telah wafat tahun 2007 untuk mendirikan lembaga pendidikan, sehingga beridirlah Pesantren TEI Multazam pada tahun 2010 yang diasuh oleh Muhammad Jamhuri dan putrinya Ratnasari. Dengan modal awal berupa dana pensiun almarhum suaminya beliau mulai mendirikan majlis taklim yang kemudian dijadikan asrama santri dan kini dijadikan sebagai kantin santri putera.

Beliau juga mengajak putera-puterinya untuk ikut mensupport dan mengembangkan pesantren tersebut yang merupakan wasiat dan amanah almarhum Bapak H. Waisul Kurni, sehingga Pesantren TEI Multazam lambat laun menjadi pesantren yang dikenal masyarakat Jabodetabek bahkan luar Jawa.

Almarhumah  dimakamkan di komplek Pesantren TEI Multazam Rumpin-Bogor.

Kini beliau telah meninggalkan kita dengan peninggalan amalnya yang masih dirasakan oleh para santri, guru dan anak cucunya serta masyarakat. Semoga Allah swt memaafkan segala kekhilafannya dan menerima segala amal shalih nya. Aamiin ya Rabbal Alamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar