Pesan Sholat dan Masjdil Aqsha Dalam Peringatan Isra dan Mi'raj di Pesantren TEI Multazam

Para tokoh dan ulama hadir pada cara peringatan Isra dan Miraj
Bogor - Peringatan Isra dan Mi'raj  yang berlangsung di Pesantren Tahfizh dan Ekonomi Islam MULTAZAM Rumpin-Bogor, Ahad 2 Pebruari 2025  memberi pasan banyak, di antaranya adalah pesan sholat dan Masjidil Aqsha.

KH. Muhammad Jamhuri menyampaikan bahwa salah satu oleh-oleh yang dibawa dari perjalanan jauh Rasulullah saw dalam peristiwa Isra Mi'raj adalah shalat.  "Sholat itu harus lebih diperhatikan umat Islam, karena ia adalah kunci sukses setiap muslim di dunia hingga akhirat. Jika hidup kita berantakan dan susah, mungkin karena kita suka meremehkan sholat, menunda-nunda sholat, bahkan meninggalkan sholat. Bukankah kesuksesan itu beriringin dengan sholat? Sebab dalam panggilan adzan, ada dua kata yang saling beriringan, yaitu "Hayya alas Sholah" (marilah sholat) dan "Hayya alal Falah" (marilah menuju kesuksesan). Bahkan di akhirat pun amal  pertama yang akan dihisab adalah sholat, dan ia menjadi ukuran baiknya amal-amal lain." Demikian tausiyah panjang lebar yang disampaikan KH. Muhammad Jamhuri pengasuh pesantren TEI Multazam.

Senada dengan KH. M Jamhuri, Ustadz Guntur Bumi (UGB) pun menyampaikan pentingnya memperhatikan shalat. Beliau menyampaikan kisah nyata dari Syeikh Muhammad al-Misry, bahwa ada seorang anak muda wafat, namun setiap kali tanah kuburan yang akan ditempatkan jenazahnya selalu ditemukan ular besar, hingga menggali tiga kali kuburan di tempat berbeda pun masih ditemukan ular besar pula, akhirnya terpaksa dikubur pula jenazah dalamm kondisi itu. Namun beberapa saat setelah prosesi penguburan, dan saat orang-orang akan meninggalkan area kuburan, terdengar suara  keras orang merintih dari kuburan. Kemudian salah seorang bertanya kepada ibunya tentang jenazah anak muda tersebut, sang ibu bercerita bahwa putera nya sering meninggalkan sholat.

Pada bagian lain Muhammad Jamhuri juga menyinggung pesan Masjdil Aqsha yang disebutkan dalam surat al-Isra ayat 1, bahwa disebutkannya Masjdil Aqsha dalam ayat ini memberi pesan bahwa Masjdil Aqsha adalah milik umat Islam, ia adalah kiblat pertama umat Islam dan menjadi destinasi perjalanan Isra Miraj Nabi saw. "Siapapun mengerti bahwa yang namanya MASJID adalah tempat ibadah umat Islam. Adapun tempat ibadah orang Yahudi adalah Sinagog, dan tempat orang Kristen adalah gereja. Jadi ditinjau dari nama dan fakta sejarah, Masjidil Aqsha adalah milik umat Islam, yang harus dipertahankan dan dibebaskan dari segala bentuk penindasan dan penjajahan manapun.". Tutur Jamhuri

Hadir dalam acara itu, Kepala Desa Sukamulya Bapak Ikhwanul Arifin, Kepala KUA Kecamatan Rumpi Bapak Adi dan para tokoh, ulama dan intelektual seperti DR. Muhammad Yusri Arsyad (alumni S3 universitas Zaitunah Tunisia) .

Selain ceramah dan tausiyah, acara juga dimeriahkan oleh Gema Sholawat yang dibawakan Hj. Puput Melati (dulu artist cilik pelantun lagu anak-anak "satu ditmbah satu sama dengan dua", Bazzar Buku dan Kuliner serta Pameran Artefak peninggalan Rasulullah saw serta penggalangan dana Pekan Al-Quds untuk membantu rakyat Palestina yang terkumpul infak sebesar Rp. 5.000.000.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar