Dari Halal Bi Halal Alumni Multazam: "Think Globally, Act Locally"

Leaflet Halal bi Halal

Bogor - Para alumni Pesantren TEI Multazam yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Alumni Multazam (IKLAM) mengadakan acara Halal Bi Halal Virtual via zoom Rabu semalam 19/5/2021.

Acara diisi dengan tilawatul Quran dan sambutan dari ketua IKLAM Ahmad Gusfandi dan Pembina IKLAM Ustzh Ratna Sari. Keduanya menyampaikan pentingnya silaturrahim antar alumni dan antara alumni dan guru.

Usai sambutan, kemudian para perwakilan alumni setiap angkatan dari angkatan 1 s/d 5 menyampaikan sambutan dan kabar teman-teman seangkatannya. Mulai dari yang kuliah di dalam dan di luar negeri, hingga alumni yang sudah menjadi sarjana, dan alumni yang sudah marreid dan punya anak.

Kemudian dilanjut dengan penayangan video tentang kegiatan dan kiprah alumni. Mulai dari acara Inspiring untuk santri kelas akhir hingga silaturrahim kepada para guru, baksos dan pembagian ta'jil selama bulan Ramadhan.

Acara juga diisi tausiyah oleh Pengasuh Pesantren TEI Multazam KH. Muhammad Jamhuri. Dalam tausiyahnya Pengasuh menyampaikan pentingnya selalu membaca al-Quran. "Saat kalian belajar di pesantren, kalian memiliki banyak buku dan kitab, tapi setelah jadi alumni, saya yakin, buku-buku seperti IPA, Matematika, PKN dan lainnya sudah tidak dilihat lagi. Tapi dari sekian buku dan kitab yang kita pelajari selama di pesantren ada buku/kitab yang tidak boleh lepas sepanjang hidup, yaitu al-Quran. Oleh karena itu, bacalah ia setiap hari. Jika sepanjang hari kalian sibuk, maka saat akan tidur, bacalah al-Quran walau satu halaman. Jangan melewatkan sehari pun tanpa membaca al-Quran"

Alumni Peserta Halal bi Halal Virtual

Beliau juga menambahkan, perubahan dunia saat ini begitu cepat, baik dengan fenomena Corona yang mengharuskan kita hidup dengan "new normal" maupun perubahan geo politik, baik di dalam negeri maupun luar negeri yang begitu cepat. Dalam kondisi seperti ini, maka alumni hendaknya tetap menjadi "ikan hidup". Tetap tawar meskipun berada di lautan yang asin. Artinya tetap mempunyai jati diri dan performance sebagai santri.

"Lalu apa yang haru dilakukan alumni? "Think Globally, and Act Locally". Peristiwa global akan mempengaruhi kondisi lokal. Maka jika kita tidak dapat merubah dunia, maka setidaknya kita harus merubah masyarakat sekitar kita kepada kondisi yang lebih baik. Jangan mengeluh karena kekurangan fasilitas. Contohlah oleh kalian masjid Jogokarian. Tempatnya kecil dan sederhana, namun manajemennya bagus dan mensejahterakan jamaahnya, sehingga banyak masjid-masjid besar dari seluruh Indonesia datang ke sana untuk belajar. Padahal masjidnya kecil dan terbatas." Tambah Kyai Jamhuri yang lebih akrab dipanggil "Abi" oleh para santri dan alumninya.

Kemudian beliau juga memberikan bekal kepada para alumni, agar meningkatkan kualitas hidup dan kapasitas diri. Kualitas hidup yang ringan dilakukan antara lain, selalu menjaga shalat berjamaah dan menjaga wudhu. "Minum, makan, berjalan, bekerja, kuliah antum mungkin sama dengan orang lain. Tapi antum melakukan itu dalam keadaan suci (wudhu), lalu sholatnya selalu berjamaah, maka hidup antum lebih berkualitas dibanding orang lain. Sedangkan meningkatkan kapasitas diri antara lain dengan menghindari kegiatan yang tidak memajukan. Anak kecil yang bermain kuda-kudaan, atau mobil-mobilan di Timezone atau mall, memang mereka bahagia saat bermain, tapi tidak maju. karena yang ditunggani adalah kuda-kudaan. Maka jangan sia-siakan hidup berjam-jam di kegiatan yang tidak memajukan. Atau tidak ada manfaatnya secara duniawi dan ukhrowi."  Ujar Jamhuri.

Acara Halal bi Haal Virtual diikuti oleh para alumni dari berbagai daerah di Tanah Air dan luar negeri, seperti Syiria, Turki dan Maroko.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar