Pesantren TEI Multazam Berduka, Hj. Nila Sari Pembina Yayasan Meninggal Dunia

Al-Marhumah Hj. Nila Sarim SH

 Bogor -  Pesantren Tahfizh dan Ekonomi Islam Multazam berduka. Salah seorang pengurus Yayasan Multazam Bani HWK yang membawahi Pesantren TEI Multazan, Ibu Hj. Nila Sari binti H. Waisul Kurni telah wafat pada hari Sabtu 3 April 2021/21 Sya'ban 1442 H. pukul 22.00 wib.

Kepergian beliau menjadi duka yang dalam bagi keluarga besar Yayasan Multazam Bani HWK, Pesantren TEI Multazam dan Pesantren Qonita Islamic Boarding School (QIS). Selain pembina yayasan Multazam, beliau juga pendiri dan pengasuh pesantren Qonita Islamic Boarding School - Suradita Tangerang yang telah beliau dirikan setahun lalu.

Meski selama tiga tahun terakhir beliau menderita penyakit, namun semangat hidup dan optimisme beramalnya cukup tinggi. Terbukti dengan dibangunnya Pesantren Qonita Islamic Boarding School (QIS) yang diresmikan oleh DR. KH. Syukron Makmun setahun lalu.

Selain itu, beliau juga banyak mensupport Pesantren TEI Multazam. Gedung Hijau lantai tiga yang kini menjadi tiga ruang kelas dan laboratorium komputer  adalah sumbangsih beliau secara pribadi, tepat setelah kepulangan beliau beribadah haji pada tahun itu.

Salah satu kebiasaan beliau sejak dahulu, adalah selalu melaksanakan shalat lima di awal waktu. "Kami sekeluarga walaupun sedang asik-asik kongkow dengan te Nila (almarhumah-red), tapi kalau terdengar adzan, te Nila langsung izin untuk melaksanakan sholat lima waktu, bahkan mengajak kami." Ujar H. Multazam adik almarhumah menceritakan kebiasaan kakaknya.

Selain itu, sejak tiga tahun terakhir pun beliau ingin bercita-cita menjadi hafizahah alQuran. Beliau  memohon kepada adiknya Hj. Ratna Sari (istri pengasuh Pesantren TEI Multazam) untuk menjadi mentornya dalam menghafal al-Quran. "Beliau berhasil menghafal juz Amma dan separuh surat al Baqarah." Kata Ratna. Ratna juga menceritakan banyak kemajuan beliau dalam membaca dan menghafal al-Quran bahkan ibu mertuanyanya pun jadi ikut-ikutan menghafal al-Quran.

Bersama KH.Syukron Makmun saat peresmian QIS
Dari menghafal al-Quran itulah, beliau terisnspirasi untuk memasukkan program tahfizh al-Quran kepada ibu-ibu majlis ta'lim yang dibinanya dan memberi hadiah kepada mereka yang dapat menyetor hafalannya sesuai target. Beliau juga bersemangat ingin membangun generasi yang hafal al-Quran, sehingga tahun lalu beliau telah mewujudkan impiannya dengan membangun Pesantren Qonita Islamic Borading School yang terletak di Desa Suradita Cisauk Tangerang, dengang motto : "Apapun Profesinya, Jadilah sebagai Hafizh al-Quran: Jadi dokter, dokter yang hafizh. Jadi Pilot, pilot yang hafizh." ujar H. Ahmad Rifqi putra almarhumah saat  memberikan sambutan pada acara peresmian QIS tahun lalu.

Susana pemakaman al-marhumah
Almarhumah wafat pada usia 49 tahun dan meninggalkan seorang suami, tiga anak serta tiga cucu. Beliau disholatkan oleh warga sekitar  dan oleh santri-santri beliau di QIS serta disholat ghoibkan oleh para santri Pesantren TEI Multazam. Dan sesuai wasiat beliau, beliau di kebumikan di area Pesantren Qonita Islamic Boarding School yang berliau dirikan semasa hidupnya. Semoga beliau husnul khotimah dan ditempatkan Allah bersama orang-orang sholeh. Aamin.

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar